BN Garut
Warga kampung Pangangonan desa Maroko kecamatan Cibalong Garut yang Kondisi rumahnya rusak dan sudah tidak layak untuk dihuni dan sangat bahaya jika masih ditinggalii tersebut menyampaikan keluh kesahnya itu kepada Cecep Ahmad selaku ketua Yanfa Community sebuah komunitas masyarakat lokal desa Sagara yang konsisten setiap 1 bulan sekali secara rutin sejak awal tahun 2024 fokus peduli dibidang penanganan sosial, santunan duafa dan terhadap anak yatim piatu dilingkungannya hasil daripada melakukan iuran bulannya yang dikumpulkan secara sukarela dari seluruh anggota komunitasnya.

Mak Esin pada kesempatannya menceritakan kesulitannya itu kepada Cecep karena ia merasa tidak ada lagi tempat untuk mengadukan masalahnya kecuali hanya terhadap komunitas Yanfa ini walaupun beda wilayah desa, tapi Mak Esin tahu bahwa komunitas ini yang sering bantu warga yang susah, bahkan ia pun tercatat dalam daffar sebagai salah satu penerima santunan duafa dari Yanfa Community.
Dengan adanya keluhan yang disampaikan langsung oleh Mak Esin kepadanya, kemudian Cecep yang memang berbeda tempat hanya tetanggaan desa dengan Mak Esin yaitu tinggal di desa Sagara Cibalong akhirnya bergegas untuk melihat keadaan rumah tempat tinggal Mak Esin di Kp. Pangangonan Desa Maroko Cibalong. Sesampainya ditempat, memang benar kondisi rumah tempat tinggal Mak Esin tersebut sangatlah memprihatinkan, atap rumah dan gentingnya sudah jarang-jarang dan sudah miring, bilik-biliknya terlihat rapuh bolong-bolong, karena sudah temakan waktu dan tak terawat tak pernah mengalami perbaikan.
Padahal menurut keterangan yang didapat dari tetangga Mak Esin, beberapa tahun lalu pihak pengurus lingkungan pernah mengusulkan bantuan ke pemerintahan desa Maroko atas kondisi rumah Mak Esin tersebut, sehingga pada waktu berikutnya Mak Esin tercatat selaku KPM yang bakal mendapat bantuan program rutilahu, tapi setelah sampai pada jadwal pencairan ternyata malah dileper dialihkan kepada pihak penerima yang lain oleh pengurus setempat, dengan tidak jelas alasannya apa, seraya menirukan ucapan pengurus lingkungan Mak Esin berkata kepada Cecep “Keun we ke oge bakal diganti ku bantuan rutilahu anu ti desa”. Sehingga rumah yang keadaannya sudah memprihatinkan dan tak layak untuk dihuni tersebut belum mendapat perbaikan hingga saat ini dan kondisinya kian memburuk. Akan tetapi walaupun kondisi rumahnya sangat tak layak untuk dihuni ditempati, bocor jika terjadi hujan karena atapnya sebagian tak bergenting, dan bilik-bilik banyak yang bolong, walaupun khawatir runtuh dan mengancam keselamatannya terpaksa Ma Esin tetap tinggal di rumah tersebut siang dan malam harinya dikarenakan tak punya tempat tinggal lain lagi untuk jalani hidup, cuma itu satu-satunya rumah yang dimiliki peninggalan mendiang suaminya saat masih hidup bersamanya.
Keterangan ini diceritakan oleh Cecep Ahmad kepada kami awak media (1/7) berdasarkan keluhan langsung Mak Esin terhadapnya.

Semoga berita ini sampai kepada pihak-pihak terkait yang berwenang agar supaya permasalahan yang dialami oleh Mak Esin selaku warga miskin yang sangat butuh uluran tangan dan bantuan dari semua pihak atas permasalahannya segera dapat diatasi, dan kesulitannya segera terganti dengan kebahagiaan karena rumah yang dimilikinya akan sangat layak ditinggali untuk menjalani kehidupan dengan nyaman.(Andri bin)